MATERI PKn KELAS 3 SEMESTER 1
NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT
Norma disebut juga aturan. Norma-norma berisi ketentuan yang mengikat warga masyarakat. Gunanya untuk mengatur sikap dan tindakan warga masyarakat tersebut.
A. Aturan dalam Keluarga
Dalam keluarga terdapat norma yang harus ditaati oleh setiap
anggota keluarga. Norma dalam keluarga bertujuan untuk mengatur agar
kehidupan dalam keluarga berjalan dengan tertib dan teratur. Aturan
dalam keluarga biasanya dibuat oleh orang tua.
Berikut ini contoh aturan dalam Keluarga Pak Harun:1. Setiap anggota keluarga harus bangun pagi paling lambat pukul 05.00.
2. Setiap bangun tidur harus merapikan tempat tidur.
3. Setiap anggota keluarga harus tolong-menolong.
4. Saat belajar televisi harus dimatikan.
5. Jika akan bermain meninggalkan rumah harus seizin orang tua.
6. Anak-anak harus menaati perintah orang tua.
7. Tidak boleh berbicara yang tidak sopan.
8. Pukul 20.00 anak-anak harus sudah tidur.
9. Jika ada tamu, harus diterima dengan baik.
10. Sebelum tidur, anak-anak harus berdoa dahulu.
Selain aturan tertulis, ada juga aturan yang tidak tertulis. Aturan yang tidak tertulis biasanya berkaitan dengan sopan santun.
B. Aturan di Sekolah
Seperti halnya di rumah, di sekolah juga ada aturan tertulis dan tidak tertulis. Aturan yang ada bertujuan agar kegiatan sekolah berjalan dengan tertib dan teratur.
Berikut ini adalah tata tertib atau aturan sekolah yang tertulis:
1. Setiap siswa harus hadir paling lambat sepuluh menit sebelum bel berbunyi.
2. Setiap siswa wajib menggunakan seragam sesuai yang ditentukan.
3. Setiap siswa dilarang memakai perhiasan yang berlebihan.
4. Setiap siswa wajib menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
5. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan sekolah dengan tertib dan teratur.
Selain aturan yang tertulis ada juga aturan yang tidak tertulis. Setiap aturan yang ada harus ditaati. Jika tidak ditaati ada sanksinya. Sanksi yang diberikan ada yang berat, dan ada juga yang ringan. Sanksi diberikan sesuai dengan tingkat kesalahan.
C. Aturan dalam Masyarakat

Di lingkungan masyarakat ada aturan-aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Aturan itu dibuat untuk mengatur agar kehidupan warga masyarakat dapat berjalan dengan tertib dan lancar. Jika kehidupan berjalan dengan tertib, warga masyarakat akan hidup tenang dan nyaman. Aturan yang berlaku di masyarakat biasanya berisi tentang kewajiban-kewajiban dan hak-hak warga masyarakat.
Peraturan tersebut berisi tentang kewajiban-kewajiban warga masyarakat. Dalam peraturan kadang-kadang diatur juga tentang hak-hak warga masyarakat. Hak-hak itu diperoleh warga masyarakat jika ia telah melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Kewajiban dan hak harus seimbang.
MATERI PKn KELAS 5 SEMESTER 2
KEPUTUSAN BERSAMA
A. Pengertian Keputusan Bersama

Keputusan bersama adalah keputusan yang dibuat bersama dan dilaksanakan untuk kepentingan bersama. Apabila suatu masalah menyangkut kepentingan bersama, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat, harus diputuskan bersama dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Keputusan yang diambil haruslah merupakan keputusan bersama.
B. Cara Mengambil Keputusan Bersama
Pengambilan keputusan bersama dilakukan dengan tujuan agar dapat memenuhi kepentingan dan keinginan bersama. Pengambilan keputusan bersama akan mudah dilakukan jika orang-orang yang terlibat dalam musyawarah mempunyai kepentingan dan keinginan yang sama.
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengambil keputusan bersama, yaitu:
1. Musyawarah Mufakat
Musyawarah diartikan sebagai pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama. Musyawarah dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur agar diperoleh hasil keputusan bersama yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat sebagai hasil musyawarah.
Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah bentuk pengambilan keputusan bersama yang paling baik. Sebab dengan musyawarah mufakat berarti semua orang yang terlibat dalam musyawarah menyatakan setuju terhadap keputusan yang diambil bersama. Agar dalam bermusyawarah dapat mencapai mufakat dengan baik, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peserta musyawarah.
Pertama, setiap orang diberi hak dan kebebasan yang sama untuk menyampaikan pendapat dalam musyawarah. Kedua, pendapat yang disampaikan oleh setiap peserta dalam musyawarah harus disertai dengan alasan yang masuk akal. Ketiga, pendapat harus disampaikan dengan niat yang baik untuk memenuhi kepentingan bersama. Keempat, penyampaian pendapat juga harus dilakukan dengan sopan dan penuh kerendahan hati. Kelima, dalam musyawarah lebih menonjolkan persamaan daripada perbedaan dari pendapat yang ada, sehingga akan mudah mencapai kesepakatan bersama.
2. Pemungutan Suara Terbanyak
Cara pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak akan dilakukan, apabila cara pengambilan keputusan dengan cara musyawarah tidak dapat mencapai mufakat.
Pengambilan keputusan bersama berdasarkan suara terbanyak ini pada umumnya dilakukan oleh berbagai organisasi, baik yang ada di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Bahkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga negara dalam mengambil keputusan juga didasarkan atas suara terbanyak. Hal ini sesuai dengan ketentuan UUD 1945 Pasal 2 Ayat (3) yang menyatakan bahwa segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.
C. Bentuk-bentuk Keputusan Bersama
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah tempat utama membina kepribadian anggota keluarga. Kepribadian seseorang yang terlihat di luar keluarga merupakan cerminan dari sikap dan perilakunya yang terbina dalam lingkungan keluarga. Walaupun demikian, sering terjadi perbedaan pendapat antar anggota keluarga yang mengarah pada pertengkaran.
Agar perbedaan pendapat atau pertengkaran tidak menimbulkan akibat yang kurang baik, perlu diadakan musyawarah keluarga. Dalam musyawarah keluarga, pihak-pihak yang berselisih diberi kesempatan mengemukakan pendapatnya. Pendapat dikemukakan secara bebas, dilandasi itikad baik, sikap terbuka, dan jujur. Musyawarah tidak hanya dilaksanakan karena ada perselisihan di antara anggota keluarga. Musyawarah juga perlu dilakukan apabila ingin melaksanakan kepentingan bersama dalam keluarga.
2. Lingkungan Sekolah
Di sekolah kita akan bertemu dan bergaul dengan siswa lainnya yang mempunyai kepribadian berbeda-beda. Masalah-masalah yang kita hadapi di sekolah pada umumnya terkait dengan kegiatan organisasi kelas. Misalnya pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua OSIS, merencanakan kerja bakti, merencanakan karya wisata dan sebagainya. Apabila cara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka pemilihan dapat dilakukan dengan pemungutan suara terbanyak.
3. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Masyarakat merupakan lingkungan pergaulan antarsesama manusia yang memiliki berbagai perbedaan, seperti agama, suku, etnis, bahasa, dan adat istiadat.
Pada setiap masyarakat, untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kepentingan bersama, biasanya ditempuh dengan musyawarah. Karena setiap anggota masyarakat bisa berberbeda pandangan, usul, saran, dan pendapat berbeda dalam menyelesaikan suatu masalah bersama. Kepentingan bersama dalam masyarakat yang dimusyawarahkan, misalnya masalah kerja bakti, system keamanan lingkungan, pemilihan ketua RT, dan perayaan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Musyawarah dilakukan hendaknya dilandasi semangat kekeluargaan, sehingga hasil keputusan bersama dapat diterima oleh semua anggota masyarakat.



Post A Comment:
0 comments: