Desa Kelahiranku di Ridan Permai

Hari Minggu pada tanggal 29 November 1998 saya dilahirkan dari seorang ibu yang santun dan penuh kasih sayang. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ridan Permai merupakan desa yang asri karena di sepanjang jalannya kita bisa melihat banyak pepohonan. Kebanyakan penduduknya memiliki perkebunan yang di tanami dengan pohon karet dan mendapatkan penghasilan dari hasil perkebunan tersebut.

Di Ridan Permai, selain memiliki kebun karet, banyak juga penduduknya yang memiliki tanah yang ditanami dengan sawit dan sayur-sayuran seperti timun, kacang panjang, bayam dan sebagainya. Nantinya hasil sayur-sayuran itu akan mereka jual di pasar-pasar terdekat untuk mengahasilkan keuntungan. Tanah di desa ini sangat  cocok untuk digunakan menanam sayur-sayuran karena memiliki tanah yang subur sehingga bisa menghasilkan sayur-sayuran yang bagus. Selain itu tentunya diperlukan perawatan yang bagus seperti di beri pupuk dan di sirami agar sayur-sayuran yang di hasilkan segar dan bagus.

Tak jauh dari desa ini, terdapat juga  objek wisata bernama Sungai Hijau. Banyak orang yang mengunjungi objek wisata ini, bukan hanya penduduk yang tinggal di daerah ini saja, tapi ada juga orang dari luar daerah yang datang untuk mengunjungi objek wisata ini. hanya dengan membayar uang Rp.10.000 saja, kita bisa mandi atau hanya sekedar berfoto maupun menikmati rimbunnya pepohonan di sana.